Cara menjadi pelaut (bag. 1)

Negara Indonesia adalah negara maritim, dimana sebagai  negara maritim, indonesia terkenal dengan pelaut yang handal, pelaut yang mampu bersaing dengan pelaut dari bangsa lain. Profesi pelaut pada saat ini diminati banyak orang, sukses dengan bergaji besar, punya rumah pribadi dan mobil pribadi pada usia muda menjadi daya tarik tersendiri. Tidak sedikit pelaut yang sudah sukses kemudian berlayar hanya untuk menyalurkan hobi berlayarnya, maklum saja karena mereka sudah sukses dengan usaha di darat mereka. 

Saat seorang pelaut memulai karir pada perusahaan kapal asing sebagai  perwira junior digaji dengan cukup menggiurkan,  dengan kisaran gaji USD $2000- 3000 per bulan.
Bayangkan saja, jika gaji pelaut pemula seperti tersebut di atas, maka berapa gaji pelaut senior....?  gaji pelaut senior seperti posisi  master, chief officer dan chief engineer bisa mencapai kisaran $5000-10000 per bulan. Dengan gaji yang lumayan besar itu bisa mengantarkan seorang ke masa depan yang lebih baik. Selain itu menjadi seorang pelaut mempunyai pengalaman yang menyenangkan yakni bisa keliling dunia gratis, jalan-jalan gratis di negeri orang yang tentunya kalau untuk orang darat hanya bisa dilakukan orang-orang berduit saja. Keuntungan lain menjadi seorang pelaut adalah berteman dengan rekan kerja dari bangsa lain bertukar cerita  yang dapat menambah wawasan dan kemampuan bahasa inggris kita. Sebagian besar orang  yang tidak tertarik untuk menjadi pelaut, karena image pelaut itu sendiri itu sudah tidak baik di mata masyarakat, pelaut terkenal hura-hura, dekat dengan alkohol dan perempuan-perempuan nakal. Selain itu kerja pelaut yang jauh dari keluarga, dengan kontrak kerja yang lama  menjadikan seseorang enggan menjadi seorang pelaut. Untungnya  pelaut zaman sekarang sudah sadar akan pentingnya menabung dan berinvestasi. Mereka menggunakan hasil kerjanya untuk berbisnis dan kegiatan positif lainnya.  Untuk durasi kontrak itu sendiri tidak sedikit dari perusahaan pelayaran merubah sistem kontrak kerja dengan mengatur jadwal cuti pelaut lebih pendek. Saya sendiri bekerja di perusahaan dengan sistem 40 hari kerja dan 20 di rumah dengan dibayar gaji penuh pada saat di rumah. Alhamdulillah pada saat di rumah momong anakpun di gaji sama perusahaan. he..he..he.... Melalui blog ini saya membagikan pengalaman pribadi hidup sebagai seorang pelaut,  mengisi kekosongan waktu di atas kapal dengan menulis. Mudah-mudah menjadikan berkah dan mendapat ridho allah swt. Bagi anda yang berminat menjadi pelaut seperti saya silahkan baca blog ini, agar mendapatkan informasi yang benar dari pelautnya sendiri.  

Ketika anda memutuskan untuk menjadi seorang pelaut,  perjalanan pelaut dimulai pada saat anda duduk dibangku SMA ataupun SMK, dari situ anda harus sudah mengambil start untuk memutuskan sekolah pelayaran dimana dan jurusan apa yang akan anda ambil.  Adapun di Indonesia banyak terdapat sekolah pelayaran baik yang negeri ataupun swasta. Diantaranya adalah PIP Semarang , STIP Jakarta, PIP Makasar, AKPELNI Semarang, AMNI Semarang, AIPI Makasar, Akademi Maritim Djadajat Jakarta dan lain-lain. Sebelum anda mendaftarkan diri di antara sekolah tersebut di atas, pertimbangkan dengan baik karena setiap sekolah mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Ada 3 jurusan di sekolah pelayaran yaitu jurusan nautika, teknika dan tata laksana. 

1. Jurusan yang pertama adalah nautika dimana seseorang akan didik sebagai seorang navigator, mempelajari tentang ilmu pelayaran,  penanganan muatan, perencanaan pelayaran, olah gerak kapal dll. Syarat untuk masuk jurusan nautika adalah dari SMA IPA atau SMK pelayaran nautika. Setelah lulus dari pendidikan jurusan ini anda akan menjadi perwira deck di atas kapal niaga ataupun pengeboran minyak, ataupun bila suatu saat nanti anda menginginkan kerja di darat anda dapat bekerja sebagai surveyor biroklasifikasi asing / domestik, masuk instansi pemerintah, TNI / POLRI, Syahbandar. Lulusan dari jurusan nautika mendapatkan gelar sertifikat ANT III (Ahli Nautika Tingkat III).
2. Untuk jurusan yang kedua adalah teknika dimana seseorang akan didik sebagai seorang engineer kapal, mempelajari ilmu permesinan kapal. Syarat untuk masuk jurusan nautika adalah dari SMA IPA atau SMK mesin. Setelah lulus dari pendidikan jurusan ini anda akan menjadi perwira mesin di atas kapal niaga / pengeboran minyak, ataupun bila suatu saat nanti anda menginginkan kerja di darat anda dapat bekerja sebagai surveyor biroklasifikasi asing / domestik, masuk instansi pemerintah, TNI / POLRI, technical marine. Lulusan dari jurusan Teknika a mendapatkan gelar sertifikat ATT III (Ahli Nautika Tingkat III).
3. Untuk jurusan yang ketiga adalah tata laksana dimana seseorang akan didik sebagai seorang ahli administrasi pelabuhan, mempelajari ilmu ekonomi, asuransi maritim, perizinan eksport import barang. Syarat untuk masuk jurusan tatalaksana  adalah dari SMA IPS dan IPA. Setelah lulus dari pendidikan jurusan ini anda siap bekerja di perusahaan nasional dan internasional, BUMN dan instansi pemerintah yang bergerak di bidang logistik, bongkar muat, surveyor, export import, asuransi maritim. 

Lama pendidikan pelaut tergantung  program dari sekolah pelayaran masing-masing, untuk sekolah pelayaran negeri membuka program DIV, pada program ini akan memakan waktu 4 tahun yang dibagi menjadi 8 semester, semester 1, 2, 3 dan 4 pelajaran teori dan praktek di kampus, semester 5 dan 6 praktek di kapal niaga, semester 7 dan 8 materi kuliah  untuk diploma, teori untuk kompetensi program lanjutan ANT / ATT II.
Pada sekolah pelayaran swasta program pembelajaran DIII, pada program ini akan memakan waktu 3 tahun yang dibagi menjadi 6 semester, semester 1, 2, 3 dan 4 pelajaran teori dan praktek di kampus, semester 5 dan 6 praktek di kapal niaga, setelah itu dilanjutkan dengan ujian profesi untuk mendapatkan sertifikat kompetensi ANT / ATT III.

Bagi anda yang ingin menjadi pelaut dari jalur umum akan saya bahas dalam tulisan saya berikutnya. 
Salam Popeye.